I Wayan Gede Pasek Suardika |
Baliku Yang Indah | I Wayan Gede Pasek Suardika atau biasa dikenal dengan nama Gede Pasek Suardika lahir pada tanggal 21 Juli 1969 di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali. Anak keempat dari lima bersaudara yang terlahir dari keluarga Kapten Purn (Pol) I Komang Alit ini merupakan Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga Partai Demokrat untuk periode 2010-2015.
Pendidikan Sekolah Dasar hingga SMA diselesaikan di tanah kelahirannya Singaraja. Semasa menempuh pendidikan di SMAN I Singaraja, Gede Pasek pernah juarai Lomba Karya Ilmiah Tingkat SLTA se-Bali dalam Lomba Karya Ilmiah tentang Keluarga Berencana (KB) dengan menyabet juara II.
Awalnya Pasek dikenal sebagai aktivis yang sangat aktif di berbagai organisasi dan LSM. Diantaranya Pendiri Yayasan Bali Forum ini pernah menjadi Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan PWI Bali, Wakil Sekretaris IPHI (Ikatan Penasihat Hukum Indonesia) Bali serta Wakil Ketua VI PP Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Bali. Ketika mengenyam pendidikan kuliahnya di kota Malang, Gede Pasek juga pernah menjadi Wakil Ketua KPMHD Malang dan Unikahidha Universitas Brawijaya Malang.
Mantan Penasihat Garda (Gabungan Generasi Muda) Buleleng ini juga pernah dipercaya untuk memegang amanah sebagai Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat Bali, Ketua Komunitas Kebangsaan (LSM pendukung SBY-JK saat pilpres 2004), Ketua Departemen Lingkungan Hidup, DPP HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) 2010-2015. Pada Tahun 2010-2015 sebagai Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga, DPP Partai Demokrat dan Ketua Presidium Forum Alumni KMHDI Indonesia (FA-KMHDI)
Sebelum dikenal sebagai advokat muda kenamaan yang berani, kritis, dan sering melawan arus. Gede pasek merupakan seorang yang berkarir di bidang jurnalistik baik di Jawa Timur maupun di Bali . Ia pernah menjadi Wartawan di harian pagi Surya Surabaya Jatim, kemudian menjadi Redaktur Pelaksana di harian NUSA Denpasar Bali dan Pemimpin Umum Tabloid Bali Aga Denpasar Bali.
Minatnya dalam dunia menulis membuahkan beberapa buku di bidang hukum, politik dan budaya. Seperti buku Seni Bali Menari, Memahami Bali, Bhisama Pasek dalam Konteks Kekinian dan Kekonyolan RUU APP. Selain itu ada buku yang sudah pernah terbit lainnya, yaitu 108 Tips Niskala dan Kiprah SBY: Mempe.
Di dalam dunia politik Gede Pasek pernah memimpin sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla saat pemilihan presiden tahun 2004 dan kemudian dipilih menjadi Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat Bali. Pernah menjadi anggota dari Komisi II DPR yang mengurusi bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria juga Komisi X DPR bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, Olahraga, Perpustakaan.
Pada tahun 2009 menjadi anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat menggantikan posisi Jero Wacik yang ditunjuk untuk kembali menjadi Menteri Pariwisata. Kemudian partai Demokrat menunjuk Pasek Suardika Sebagai Ketua Komisi III DPR menggantikan Benny Kabur Harman yang posisinya dipindah menjadi Wakil Ketua Komisi VI pada tahun 2012.
Ketika beberapa kader partai Demokrat tersandung kasus korupsi Hambalang, nama Pasek Suardika pernah disebut oleh Muhammad Nazaruddin dalam pengakuannya kepada wartawan, bahwa Pasek menerima sebagian dari dana korupsi tersebut. Kala itu Pasek memang sedang menjabat sebagai anggota Komisi X yang antara lain mengurusi bidang olah raga. Kemudian KPK memeriksa Pasek terkait dengan kasus tersebut sebagai saksi.
Pertengahan September 2013, Pasek Suardika bergabung dalam organisasi masyarakat yaitu Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukan Anas Urbaningrum dan berakibat Pasek dicopot jabatannya dari Ketua Komisi III DPR oleh partai Demokrat.
Referensi dari Beberapa Sumber.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berikan komentar, kritik atau saran anda